Kabar sudah tersiar dari jauh-jauh waktu kalau episode ke tujuh dari Star Wars akan dirilis Desember tahun ini, bertajuk “Star Wars: The Force Awakens”. Demi melancarkan promosinya, pihak Star Wars meluncurkan sebuah video yang berhasil membuat para fanboys-nya ‘kesal’—lantaran menjadi semakin tidak sabar menonton filmnya.
Videonya memang berkualitas tinggi dengan konsep yang sederhana; kita seperti diajak menunggangi motor milik scout trooper di daratan padang pasir Jakku, sebuah planet di dunia Star Wars. Ya, kualitas seperti itu sudah lumrah harus dilakukan oleh sebuah franchise sci-fi movie terbesar. Lantas, apa yang membuatnya spesial? Nah, video ini semakin hidup dengan adanya teknologi 360-degree video.
Star Wars: The Force Awakens Immersive 360 ExperienceSpeed across the Jakku desert from Star Wars: The Force Awakens with this immersive 360 experience created exclusively for Facebook.
Posted by Star Wars on Wednesday, September 23, 2015
Caption: Star Wars: The Force Awakens teaser. Terang saja para Star Wars fanboy makin tidak sabar setelah diajak berjalan-jalan ke padang Jakku.
Adalah Facebook, jejaring sosial yang secara eksklusif bekerja sama dengan Star Wars untuk video berdurasi kurang dari satu menit ini. Diunggahnya teaser ini di Facebook sekaligus menjadi tanda peluncuran fitur 360-degree video di media sosial dengan pengguna aktif sebanyak 1.44 miliar tersebut—bersama dengan dua partner video lainnya juga, GoPro dan LeBron James.
Maher Saba, Director of Engineering Facebook, mengatakan di newsroom Facebook, bahwa fitur ini dibuat untuk memanjakan para 1.44 miliar orang tadi yang semakin tertarik dengan konten yang ‘hidup’ di News Feed mereka. Maka, Facebook pun meluncurkan 360-degree video, yang sebetulnya harus dibuat dengan kamera khusus yang dapat menangkap momen 360 derajat, secara bersamaan.
Wajar memang jika para netizen kini semakin haus akan konten video yang ‘memijat’ pengalaman mereka. Mereka ingin dipuaskan dengan video yang lebih dari sekadar memanjakan visual secara resolusi. Fenomena seperti ini muncul dengan andil perkembangan kamera yang kian progresif. Setelah kehadiran action cam yang tahan di berbagai macam medan seperti GoPro, 360-degree camera pun mungkin tak ubahnya komoditas di industri kreatif kelak.
YouTube adalah pihak yang harus bertanggung jawab atas lahirnya tren ini. Ya, YouTube lah jejaring yang memprakarsai semua hiruk pikuk kemutakhiran gambar yang bergerak dalam bentuk video. Enam bulan sebelum Facebook menelurkan fitur 360-degree video, YouTube telah memulainya dengan fitur serupa yang bisa dinikmati di smartphone, tab, dan notebook andalanmu.
Nah, karena tren 360-degree video ini terus subur di jagat maya, tak heran bila saat ini para marketers pun sudah mulai memicingkan matanya; mengincar fitur ini untuk jadi medium melebarkan sayap pemasaran. Video Star Wars tadi adalah contohnya.
Caption: Video mobil Jaguar. Contoh lain dari marketing yang memanfaatkan 360-degree video.
Singkatnya, evolusi kamera pada akhirnya melahirkan revolusi di berbagai aspek, dari mulai video hingga konsep content marketing. Dalam sebuah puisinya yang terkenal, musisi Gil Scott-Heron pernah berkata, “The revolution will not be televised.” But, today, revolution is televised, through 360 spherical video.