Siapa yang tidak kenal dengan Marlboro Man, Ronald McDonald dan Kolonel Sanders? Ya, mereka adalah para karakter – karakter yang sangat melekat dengan masing – masing brandnya. Bukan hal yang mudah untuk membuat sebuah karakter yang sangat ikonik dikenal oleh para masyarakat yang mengidentikkan pada sebuah brand. Elektabilitas dari sebuah brand itu sendiri bakal lebih meningkat karena karakter yang mereka buat sudah dikenal oleh masyarakat pada umumnya.
Pendapat pakar merek Kevin Lane Keller dalam karyanya Strategic Brand Management, idealnya sebuah merek tidak berdiri sendiri, melainkan harus dibarengi elemen merek seperti logo, simbol, karakter/ maskot, slogan, jingle dan kemasan. Elemen merek yang kita bahas adalah karakter. Lebih bersifat human, elemen yang satu ini bisa berwujud animasi maupun tokoh nyata. Seperti yang sudah disebutkan contoh – contohnya ada Marlboro Man, Ronald McDonald, Kolonel Sanders dll
Bagaimana sejarahnya sampai karakter-karakter tersebut bisa menjadi sangat ikonik dan lebih dikenal bahkan dari brandnya sendiri? Berikut sejarahnya yang akan kita bahas beberapa.
- Marlboro Man

Pria Marlboro adalah figur imajiner yang digunakan secara konsisten pada kampanye iklan rokok Marlboro selama rentang waktu yang panjang, dari tahun 1954 hingga 1999. Pria Marlboro hadir sebagai sebuah ikon populer nan penuh dengan paradoks: dia dikagumi sekaligus dibenci, berpengaruh tetapi dijauhi, simbol yang penuh vitalitas dan semangat namun mempromosikan produk yang efeknya menghancurkan jasmani.
Mengapa Pria Marlboro dinobatkan sebagai brand image paling berpengaruh dalam sejarah periklanan? Ini tak terlepas dari proses awal kreasinya, dan efektivitasnya dalam mengangkat penjualan maupun mengubah secara drastis citra produk yang diiklankan.
Sebuah foto karya Leonard McCombe di Majalah LIFE yang menjadi ilustrasi artikel tentang koboi Texas bernama Clarence Hailey Long memberi ilham kepada firma periklanan legendaris Leo Burnett untuk membuat seri kampanye iklan untuk merombak total wajah lama Marlboro. Burnett lantas menciptakan karakter fiktif koboi maskulin yang diberi nama ”Marlboro Man” sebagai ikon baru kampanye rebranding Marlboro.
Musik tema film The Magnificent Seven yang dijadikan musik tema iklan Marlboro
2. Kolonel Sanders

Kolonel harland sanders, Penemu resep asli KFC. Lahir pada tanggal 9 September 1890 dan Mulai aktif dalam mewaralabakan (franchise) bisnis ayamnya pada usia 65 tahun. Saat ini, usahanya yang dikenal dengan Kentucky Fried Chicken atau KFC telah tumbuh menjadi salah satu yang terbesar dalam sistem makanan siap saji di dunia. Sosok Kolonel Sanders, pionir dalam restoran siap saji menjadi simbol dari semangat kewirausahaan.
Sebenarnya ia adalah seorang prajurit angkatan darat amerika, namun selepas pensiun, beliau tak mempunyai uang sepeserpun untuk membangun usaha, dan yang ia punya hanyalah kemampuan memasak dan resep memasak ayam goreng yang tiada duanya, Ia kemudian menawarkan resepnya ke banyak restoran. Hingga akhirnya berkembang pesat sampai sekarang dengan nama KFC.
3. Ronald McDonald

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa Ronald McDonald ternyata bukan maskot asli atau pertama dari McD. Restoran cepat saji yang awalnya bernama McDonald’s Bar-B-Que ini memiliki maskot pertama di tahun 1948. Kala itu McDonald’s menciptakan maskot untuk mempromosikan layanan terbaru mereka.
Mengambil dari nama layanan baru mereka yakni “Speedee Service System”, maskot pertama McD bernama Speedee. Maskot ini digambarkan sebagai koki laki-laki yang mengenakan topi koki dengan wajah dari hamburger. Layanan baru McDonald ini merupakan dasar dari sistem restoran cepat saji.
Tapi nasib Speedee tidak bertahan lama, karena pada tahun 1967 ia digantikan oleh badut yang terkenal dengan mengenakan kostum berwarna kuning, merah dan putih, serta sepatu berukuran besar bernama Ronald McDonald. Tanpa fikir panjang, Ronald McDonald pun langsung didaftarkan menjadi merek dagang McDonald’s di Amerika.
Sangat familiar bukan dengan karakter yang telah dibahas? Bisa jadi bukan karakter atau maskot menjadi besar dan dikenal karena kebetulan dibuat oleh brand besar, tapi brand lah yang menjadi besar dan dikenal karena hasil kerja dari sebuah karakter atau maskot yang dibuat besar. Bersungguh – sungguhlah dalam menciptakan karakter untuk brandmu, karena hasil yang didapatkan juga tidaklah main-main ketika konsumen sudah menjalin kedekatan dengan karakter dari brandmu.
*Diolah dari berbagai sumber