
Menurut Online Publishers Association, 80 persen audiens dapat mengingat iklan video yang telah mereka lihat dalam 30 hari terakhir. Bagi banyak orang di dunia bisnis, ini adalah statistik yang kuat, terutama bila dikombinasikan dengan temuan ComScore bahwa 64 persen orang lebih cenderung untuk membeli produk atau layanan online setelah melihat video tentang hal itu. Ternyata video marketing campaign memang memiliki peran dalam meningkatkan user engagement, seperti yang telah kami bahas sebelumnya di sini. Jika tim marketing Anda sedang mempertimbangkan menambahkan video ke marketing campaign Anda, berikut adalah langkah untuk melakukannya secara efektif.
- Tentukan sasaran
Sebelum mulai syuting, pertimbangkan apa yang ingin dicapai dari campaign Anda. Apakah tujuannya untuk meningkatkan brand awareness melalui sebuah cerita? Atau apakah Anda berharap untuk meyakinkan konsumen untuk beralih ke produk atau layanan dengan testimonial?
Setelah menentukan tujuan atau sasarannya, Anda dapat menentukan cara terbaik untuk mencapainya. Jika, misalnya, videonya akan sangat kompleks, mungkin storyboard narasi dibutuhkan, dan menyewa sebuah perusahaan produksi video. Anggaran dan waktu juga dapat mempengaruhi sasaran campaign.
- Pilih media dan platform yang akan digunakan.
Dalam era digital, video dapat berarti banyak hal. Misalnya, live streaming pada platform media sosial, seperti Facebook atau film panjang yang lebih tradisional. Ada juga beberapa pilihan distribusi.
Iklan televisi tidak lagi satu-satunya pilihan perusahaan ketika memutuskan bagaimana untuk melepaskan konten video, seperti dilakukan oleh Dollar Shave Club. Video aslinya, yang diproduksi untuk sekitar $ 4.500, menjadi viral pada tahun 2012.
“One share doesn’t make a viral.”
Dengan pelacakan data yang tepat, Anda dapat menguji beberapa platform – Facebook, Instagram, Twitter, Vimeo, dan YouTube – untuk menentukan mana yang paling efektif untuk video campaign. Dalam kasus tertentu, Anda mungkin menemukan bahwa dua atau lebih platform bekerja sama dengan baik. Misalnya, jika Anda memiliki video berdurasi 10 menit, Anda bisa upload secara keseluruhan di situs Anda, upload sekitar 3 – 5 menit di YouTube dan 30 detik di Facebook dan Twitter.
- Tinjau aspek teknisnya.
Menggabungkan video ke dalam marketing campaign organisasi Anda memerlukan tingkat perawatan teknis. Aspek seperti resolusi, frame rate dan waktu memuat video dapat mempengaruhi keberhasilan campaign Anda, sehingga sangat penting untuk menguji video pada platform yang dipilih. Sebagai contoh, jika file video besar, mungkin memakan waktu terlalu lama untuk memuat pada perangkat mobile. Daripada menunggu, audiens pada platform seperti Vimeo dan YouTube akan meninggalkan video Anda sebelum mulai bermain.
Anda juga mungkin ingin melacak berapa banyak orang yang menemukan tawaran Anda sebagai hasil dari video campaign tersebut. Berapa banyak audiens yang menonton video sampai selesai? Dan jika mereka tidak, apa poin yang mereka tinggalkan?
Untuk perusahaan baru dan maupun yang telah berdiri, memperkaya marketing campaign dengan konten video dapat membantu Anda mencapai dan melibatkan audiens target Anda dengan lebih baik. Tertarik menerapkan cara-cara di atas untuk video marketing campaign Anda? Kami siap membantu Anda.