Lima Hal Agar Mobile Advertising Strategy-mu Matang

Idea@work - Lima Hal Agar Mobile Advertising Strategy-mu Matang. #blogpost
Lima Hal Agar Mobile Advertising Strategy-mu Matang

Bak berada di tengah medan peperangan, dunia advertising mengharuskan para pelaku di dalamnya untuk tidak terus bertumpu di satu strategi. Terkhusus, di ‘pertempuran’ iklan mobile. Sebab, mobile advertising adalah industri yang pertumbuhannya cepat dan dinamis. Menurut data dari Adage, di tahun 2017, industri periklanan Indonesia diproyeksikan akan menghabiskan sekitar 743 juta dollar, atau sekitar Rp 9,8 triliun (dengan asumsi nilai tukar dollar-rupiah di tanggal artikel ini terbit), untuk mobile advertising. Angka tersebut kemudian dikalikan dua untuk proyeksi di tahun 2018.

Agaknya, proyeksi total spending tersebut sudah cukup menggambarkan pesatnya laju pertumbuhan industri iklan yang satu ini, dan membuat para pelaku di dalamnya perlu memutar otak untuk sederet strategi baru dari hari ke hari. Pantas saja jika banyak yang merasa kewalahan dan gagal dalam menaklukan medan mobile advertising.

Oh, apa kamu termasuk salah satunya? Oke, berarti kamu berada di halaman yang tepat. Karena di sini, kami akan berbagi sedikit insight—yang bisa juga disebut trik—untuk membuat mobile ads strategy yang matang. Ada lima poin di sini!

  1. Berhubungan dengan media sosial.

Duduk dan menunggu website diklik? Hmmm, bukan begitu cara main yang tepat. Kamu perlu menghubungkan dirimu dengan media sosial untuk meraup potential consumer—yang kini didominasi pengguna smartphone. Jangan lupa, ajak anggota tim di brand-mu untuk “like” postingan akun media sosial yang dikelola!

  1. Konten yang kuat adalah kunci.

Jangankan dibaca, dilirik pun mungkin tidak. Beginilah kurang lebih keadaan mobile ads. Ditambah lagi dengan kehadiran fitur adblock, kesempatan brand untuk dilihat semakin kecil saja.

Tapi, itu tidak akan jadi masalah lagi bila kamu memiliki content marketing dan native advertising yang kuat! Buatlah konten yang bernilai dan highly-targeted. Clue-nya: Don’t sound like a corporate robot!

  1. Boost post!

Prinsipnya: konten Facebook atau Twitter yang di-boost akan lebih menarik massa dibanding traditional ads. Boosted post juga punya varian target audiens yang luas, yang bisa kamu gunakan untuk menemukan konsumen idealmu.

  1. Manfaatkan video streaming.

Maraknya Instagram dan Snapchat video adalah keberuntungan bagi brand pengembangan brand awareness di zaman sekarang. Dengan mengkreasikan video berdurasi 15-60 detik, kesempatanmu untuk dilirik saat para user saat scrolling linimasa media sosial akan semakin besar.

  1. Memetakan target consumers yang jelas.

Semua poin di atas akan lenyap efektivitasnya tanpa poin kelima ini. Dengan melihat masyarakat sekarang yang di dalam 24 jamnya banyak bergelut di aplikasi media sosial, rasanya menjalankan campaign dengan pemetaan target consumer di media seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, adalah pilihan yang tepat.

Ingat, pelajari juga kekuatan di setiap kanal media sosial, lalu gunakan PPC (Pay Per Click), CPM (Cost Per Mille), atau Pay Per Conversion.

Nah, sekarang sudah jelas ‘kan bagaimana langkah yang seharusnya kamu ambil untuk mobile advertising strategy? Bagaimana? Tertarik untuk berada di ‘medan peperangan’ iklan ini bersama kami?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Let us help you with your projects