
Brand tanpa dasar yang kuat bagaikan sebuah bangunan tanpa pondasi. Ya, tanpa dasar campaign yang kuat, brand-mu hanya akan dianggap angin lalu oleh audiens. Dunia bagaikan tenggelam dibanjiri oleh brand. Semua produk atau jasa berlomba-lomba untuk mem-brand-ing bisnisnya sebaik mungkin. Apakah masih ada yang bertanya mengapa branding itu penting? Selain logo yang mudah diingat, branding yang baik akan meningkatkan nilai sebuah perusahaan, memberikan arahan dan motivasi kepada karyawan, dan membuat pelanggan baru menjadi lebih mudah mengetahui bisnismu. Tapi semua orang melakukan branding. Lalu bagaimana agar brandmu lebih ‘stand out’ dibandingkan brand lainnya? Berikut beberapa faktor yang membuat brand-mu lebih menonjol.
1. Originalitas
Pertama, brand-mu harus original. Jika Kamu mencoba meniru kompetitormu, audiens tidak akan memiliki alasan yang kuat mengapa mereka harus memilih brand-mu daripada brand lain. Sebagai gantinya, temukan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya, dan kembangkan sesuatu tersebut, dan itu sepenuhnya milikmu. Ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tentu saja, tapi ini langkah yang perlu Kamu lakukan jika kamu tidak ingin ‘terjun’ ke dalam kompetisi.
2. Ketulusan
Selanjutnya, brand-mu perlu menunjukkan tingkat ketulusan. Jika Kamu menanggapi semua pelangganmu di media sosial dengan tanggapan korporat yang di-copy-paste-kan, orang akan melihatmu sebagai mesin tanpa jiwa yang hanya peduli tentang menghasilkan keuntungan. Sebagai gantinya, tunjukkan sisi manusia brand-mu. Berinvestasilah dalam identitas brand-mu, dan berbicaralah kepada pelanggan seperti Kamu berbicara dengan seorang teman. Kamu mungkin membuat beberapa kesalahan di sepanjang jalan, namun pelangganmu dapat menjalin hubungan yang jauh lebih baik denganmu dalam jangka panjang.
3. Pengertian
Brand terbaik dan paling populer adalah brand yang memahami target audiens mereka. Mereka menunjukkan hal ini dengan membuat pesan yang relevan hanya untuk satu target. Misalnya, jika target audiensnya adalah orang tua, Kamu mungkin akan membahas mengenai masalah parenting, seperti mengalami kesulitan dalam rutinitas pagi hari. Ini akan menunjukkan tingkat simpati dan langsung membuat audiens lebih mudah terhubung denganmu. Pada waktunya, ini akan menghasilkan peningkatan interaksi dengan merekmu, yang pada gilirannya akan menghasilkan lebih banyak traffic. Pastikan Kamu meneliti demografi target audiensmu secara menyeluruh dan terus-menerus, dan sesuaikan kata-kata dan penargetanmu sesuai dengan kebutuhan.
4. Keberanian
Dalam dunia brand, risiko sering mengacu kepada reward. Brand yang paling berani tidak takut bereksperimen dengan teknik baru, atau bersikap menentang isu kontroversial dalam industri ini. Mereka cenderung ‘kontras’, yang berarti mereka bisa mengasingkan sebagian audiens mereka, tapi mereka juga mendapatkan lebih banyak loyalitas dan rasa hormat dari audiens yang bertahan, dan mereka tidak pernah mengalami yang namanya “membosankan” atau “hanya brand biasa.”
Sayangnya, kebanyakan brand tidak memiliki fleksibilitas untuk sekompetitif ini (tanpa mengonsumsi keuntungan). Sebagai gantinya, Kamu mungkin menawarkan nilai dalam hal konten yang lebih baik, lebih informatif, atau dedikasi yang lebih kuat terhadap layanan pelanggan yang dipersonalisasi. Originalitas memainkan peran juga di sini, jadi pikirkan baik-baik tentang cara terbaik untuk menarik perhatian pelangganmu.
Jika Kamu baru mulai membangun brand, faktor-faktor ini dapat menjadi panduan dalam perkembangannya. Jika Kamu sudah memiliki brand, dan jika sepertinya kurang menonjol, pertimbangkan untuk menerapkan rebranding, atau paling tidak menyesuaikan penerapan standar brand untuk mencerminkan nilai-nilai ini. Paling tidak, luangkan waktu untuk mengaudit strategi brand-mu saat ini dan mengevaluasi kepatuhanmu terhadap standar yang Kamu tetapkan semula.