Media Sosial: Medium Alternatif Dekatkan Diri Pada Publik

idea@work - Media Sosial: Medium Alternatif Dekatkan Diri Pada Publik. #blogspot
Media Sosial: Medium Alternatif Dekatkan Diri Pada Publik

BEBERAPA pekan lalu media massa kerap memberitakan konflik antar dua lembaga pemerintah. Berbagai informasi mengenainya begitu santer terdengar di mana-mana, termasuk media sosial. Orang berlomba-lomba mendapatkan update perkembangan terbaru. Beragam tautan berita ramai dicuit dan di-retweet. Hashtag tertentu pun menjadi viral.

Banyak orang menyatakan, publik sebenarnya sedang menunggu ketegasan pemerintah dan presiden untuk meredakan ketegangan dan kecemasan yang menjalar. Tak heran, desakan yang disampaikan publik melalui media sosial sangat besar.

Hal itu bisa dimengerti. Sebab, selain tercatat sebagai negara dengan pengguna Twitter terbesar ke-5 di seluruh dunia, Indonesia juga menempati peringkat ke-7 sebagai negara yang penduduknya menghabiskan waktu terbanyak di media sosial. Dalam laporan Global Digital Statistics 2015 yang dikeluarkan wearesocial.sg, penduduk Indonesia tercatat menghabiskan waktu rata-rata 5.1 jam per hari di media sosial.

Di tengah situasi demikian, banyak contoh mengenai bagaimana pemerintah atau organisasi menyampaikan informasi melalui media sosial. Di tengah situasi krisis dan konflik, mereka berharap ketegangan dan kecemasan publik dapat segera mereda.

Alyssa Kritsch dalam ‘Social Media and Crisis Communication, FDR Style’, mengambil contoh menarik bagaimana penggunaan media sosial dalam menanggulangi krisis. Ia menukil contoh pidato Presiden Amerika Serikat (AS) ke-32, Franklin Delano Roosevelt (FDR) yang disampaikan melalui radio tahun 1933.

***

Ketika itu publik AS sedang dilanda kecemasan atas jatuhnya ekonomi dan sistem perbankan. FDR, selaku pimpinan tertinggi AS saat itu, mengambil langkah cerdas untuk menyampaikan pidato lewat radio yang saat itu sedang mengalami masa keemasannya.

Dalam pidatonya, FDR tidak menunjukkan rasa superior atas dirinya sebagai pemimpin. Ia justru bicara pada publik dengan menunjukkan rasa simpati. Ia tetap tenang memberikan penjelasan dengan bahasa yang terang, tidak ambigu, dan dapat menggugah kesadaran publik. Ia meyakinkan kalau masalah ekonomi yang dihadapi saat itu merupakan masalah bersama. Dan, karenanya, butuh sinergi antar banyak pihak pula untuk menyelesaikannya.

Dengan mengambil contoh pidato FDR yang disampaikan tahun 1933 tersebut, Alyssa memberikan ilustrasi menarik bagaimana penggunaan media untuk mengatasi krisis publik. Ketika publik menunggu kejelasan dari pemerintah atau organisasi lain menyangkut suatu isu, informasi yang disampaikan melalui media sosial dapat menekan rasa kecemasan dan kekhawatiran yang terlanjur merebak di benak banyak orang.

Lebih lanjut, Alyssa mengungkapkan beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari pidato FDR dalam hubungannya dengan media sosial. Hal pertama yang Alyssa ungkapkan adalah tetap tenang dan miliki pandangan yang jelas atas suatu isu. FDR ketika itu mengungkapkan, pemerintah dan publik sama-sama harus mengerti fakta yang sedang terjadi. Rumor negatif yang berkembang di lapangan harus segera dikoreksi dengan berlandaskan data dan fakta yang akurat.

Dalam pidatonya, pesan disampaikan FDR dengan gaya natural, tenang dan tetap sebagai human being yang melibatkan unsur emosi. Ia membingkai analisisnya mengenai krisis ekonomi dengan menggunakan pendekatan personal, seperti sering menggunakan kata ‘saya’ dan ‘kita’. Ini menunjukkan iktikad baik untuk menerabas jarak antara dirinya sebagai pemerintah dan rakyat. Publik pun merasa terlibat.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana membuat publik merasa terlibat? Terlebih media sosial sering hanya berupa teks tertulis? Ini bisa diatasi dengan penggunaan kata yang tepat. Alyssa menyatakan, kata ‘saya’ dan ‘kita’ yang dipakai FDR ketika itu sering diikuti dengan kata ‘akan’ atau ‘telah’. Ini menunjukkan FDR sebagai pihak pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk menanggulangi krisis. Publik pun akan berusaha memahami persoalan dengan jelas dan terang. FDR bahkan dengan gamblang mengungkapkan, pihaknya mengakui ada kelemahan dalam sistem perekonomian AS saat itu sehingga krisis terjadi.

Ketika publik telah merasa terlibat, hal lain yang bisa dilakukan adalah berdayakan mereka. Saluran media sosial adalah medium komunikasi yang sangat kaya akan keterbukaan dan kolaborasi. “People respond to conversation better than just information” adalah kalimat kunci yang bisa digunakan untuk memahami karakter media sosial.

Dengan berkomunikasi secara terbuka, jujur, tenang dan bisa menempatkan diri secara efektif, Alyssa menyatakan FDR sukses mengajak publik AS bersama-sama mendukung kebijakan untuk mengatasi krisis ekonomi.

Dalam hal hubungannya dengan media sosial akhir-akhir ini, maka sangat penting bagi banyak pihak—pemerintah, perusahaan komersial, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), atau organisasi lain—untuk menyampaikan informasi dengan menekankan keterbukaan dan transparansi seperti yang dilakukan FDR. Terlebih, kini berbagai data dan fakta kini bisa dengan mudah didapat oleh publik lewat internet. Pemegang kebijakan bukanlah satu-satunya pihak yang bisa memberikan informasi.

Dengan sifatnya yang kolaboratif, media sosial dapat menjadi saluran penting untuk mendekatkan diri pada publik. Kuncinya ada pada lima hal: keterbukaan, kejujuran, ketenangan, sikap rendah hati, serta partisipasi aktif untuk bersama-sama menanggulangi permasalahan dan krisis.

Jika kelima hal itu dilakukan, maka krisis bukan lagi dipandang sebagai musibah yang harus dihindari, tapi ajang untuk meningkatkan kompetensi. Sama seperti Franklin D. Roosevelt yang terus dikenang bukan hanya sebagai politisi ulung, tapi juga pemimpin dan negarawan cerdas sepanjang sejarah.

Referensi:

  1. http://blog.hootsuite.com/lessons-crisis-communications-fdr/
  2. http://blog.hootsuite.com/citizen-engagement-crisis-management-on-social-media/
  3. http://wearesocial.sg/blog/2015/01/digital-social-mobile-2015/
  4. com (picture)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Let us help you with your projects