Multitasking: Apakah Efektif?

Multitasking adalah sesuatu yang harus menjadi keahlian seorang wanita, katanya. Seorang pegawai menjawab email sambil rapat, atau diantara kegiatan seperti memposting sesuatu dan menjawab pertanyaan di sosial media dan membuat report setelahnya, dan terus seperti itu. Mungkin kamu sebenarnya bukan melakukan multitasking melainkan task-switching. Ya, mereka melakukan suatu hal lalu melakukan hal yang lain tanpa menyelesaikan hal yang mereka lakukan sebelumnya. Apakah hal tersebut efektif?

Apakah multitasking meningkatkan produktifitas?

Banyak orang menganggap bahwa multitasking dapat meningkatkan produktifitas seseorang. Jadi, menjawab email sambil rapat, atau diantara kegiatan seperti memposting sesuatu dan menjawab pertanyaan di sosial media dan membuat report setelahnya membuatmu menjadi lebih produktif? Tidak juga.

Satu riset yang dilaporkan dalam Journal of Experimental Psychology menemukan bahwa siswa menghabiskan lebih banyak waktu untuk memecahkan masalah matematika yang rumit bila diminta untuk beralih ke tugas lain. Sebenarnya, mereka 40 persen lebih lambat dari mereka yang tidak melakukan task-switching.

Kerugian melakukan multitasking.

Kamu mungkin akan berpikir bahwa “Saya sudah berlatih melakukan multitasking sekian lama, pasti Saya akan ahli dalam melakukan hal tersebut”. Tapi nyatanya tidak. Sementara beberapa penelitian mendukung kelemahan melakukan multitasking, berikut beberapa alasan yang masuk akal bahwa multitasking tidak berfungsi untuk bisnis:

1. Kualitas kerjamu bisa terancam
Jika Kamu mengerjakan dua hal sekaligus, Kamu tidak bisa fokus pada satu hal. Dengan fokus terbatas, Kamu pasti akan membuat kesalahan. Misalnya, jika Kamu mencoba memecahkan masalah untuk klien saat mengajukan dokumen, Kamu tidak akan melakukannya dengan benar karena Kamu tidak benar-benar berfokus pada salah satu tugas.

2. Fokus terbatas
Karena Kamu mencoba mengerjakan beberapa tugas, Kamu mungkin terburu-buru melewatinya. Dengan berfokus pada setiap tugas secara terpisah, Kamu lebih cenderung mengerjakan tugas masing-masing dengan total.

3. Kurang produktivitas
Pada akhirnya, mencoba multitasking mengancam produktivitasmu. Otakmu tidak bisa mengerjakan beberapa tugas sekaligus secara efisien. Cobalah menerapkan “singletasking” sebagai gantinya.

Jadi menurutmu, multitasking itu bagus atau tidak untuk dilakukan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Let us help you with your projects