
Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan promosi dan iklan semakin besar. Konsumen perlu terus-menerus diingatkan melalui berbagai medium komunikasi. Konsumen juga membutuhkan komunikasi dua arah. Sehingga diperlukan pengukuran yang membantu marketer untuk menentukan investasi dalam komunikasi. Berbagai upaya dilakukan brand dalam memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang produk mereka.
Integrated Marketing Communication (IMC) mungkin bisa menjadi suatu konsep yang dapat diterima dan diterapkan. IMC bisa jadi senjata utama untuk membangun persepsi, citra, dan brand yang kuat dengan konsumen. Secara sederhana, IMC dapat diartikan sebagai sebuah proses mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value.
Perkembangan teknologi telah membuat media komunikasi menjadi sangat beragam dan banyak pilihan. Bukan hanya iklan di televisi, media cetak, radio dan media luar ruang saja, tetapi internet, SMS, video, call center, dan berbagai event telah menjadi alternatif dalam berkomunikasi. Tidak mengherankan, diperlukan integrasi yang benar dan efektif dalam mengelola dan mengimplementasikan komunikasi. Konsumen tidak ingin berkomunikasi hanya satu arah. Mereka bosan dengan komunikasi yang berbentuk iklan, dimana mereka menjadi obyek yang pasif. Mereka lebih senang dilibatkan dan merasa lebih percaya bila brand juga mendengarkan mereka.
Nah, jika bicara digital marketing tentu kita harus bicara tentang kanal digital yang cukup luas. Ada website, media sosial, email, pesan singkat, dan masih banyak lagi. Kita perlu memiliki komunikasi digital yang terintegrasi karena setiap kanal digital memilikinya fungsinya masing-masing. Penting untuk memahami dengan baik apa fungsi dan kelebihan tiap kanal digital bagi brand. Misalnya para marketer dapat menggunakan Twitter dan Facebook untuk meningkatkan awareness, memakai YouTube untuk menampilkan visual produk atau layanan, dan website untuk berinteraksi lebih dalam dengan para konsumen.
Dengan begitu masing-masing platform dapat saling mendukung kegiatan pemasaran yang pada akhirnya tentu akan memperkuat brand dan dengan sendirinya mendorong penjualan. Semua kanal komunikasi dimaksimalkan untuk menghasilkan kegiatan pemasaran yang maksimal. Karena itulah, brand perlu untuk mengintegrasikan keseluruhan pesan komunikasi. Baik above the line maupun below the line haruslah memiliki pesan yang sama. Dengan demikian, pesan dari brand sesuai dengan yang diinginkan dan dapat menancap kuat dalam benak konsumen.
Oke, sudah mengerti dengan konsep Integrated Marketing Communication (IMC) ini? Siap untuk mencoba? Semoga berhasil!