Sebab Konten Marketing-mu Gagal

Istilah konten marketing/content marketing seringnya disebut dalam penerapan digital marketing. Dan konon katanya, konten marketing ini digadang-gadang menjadi pemasaran paling terbaik untuk digital marketing. But wait, apa sih sebenarnya konten marketing itu?

Pada umumnya konten marketing itu mempunyai arti strategi memasarkan yang dimana kita merencanakan, membuat, dan mendistribusikan konten untuk mampu menarik audiens dan mendorong mereka dari calon customer menjadi customer. Kalau kamu masih bingung contohnya seperti apa, coba lihat deh akun brand yang kamu ikuti. Biasanya mereka memposting update-an menarik yang bisa berupa video, foto, artikel atau hanya sekedar update status seputar brand mereka.

Sekilas terlihat gampang, ya Guys? Tapi ternyata, beberapa marketer belum tepat dalam melakukan konten marketing. Banyaknya para marketer ini terjun pada pembuatan konten viral saja tanpa berpikir panjang kelangsungan konten mereka selanjutnya. Sebagai contoh nih, beberapa waktu lalu ada tren ‘tantangan’ ice bucket challenge atau mannequin challenge yang akhirnya ditiru beberapa brand dengan beragam inovasi sebagai bagian dari pemasaran mereka.

Memang sih, ikut partisipasi dalam tren suatu advertising itu menarik sekali. Kita bisa menciptakan brand awareness lebih tinggi. Hanya saja, hal tersebut bisa jadi useless kalau konten kita bukan untuk dikonsumsi audiens kita, tidak menampilkan brand kita, dan tidak membuat audiens ingin tahu lebih lanjut tentang produk kita.

Nah, supaya brand kamu tetap pada ‘jalur’nya, berikut kami berikan tips untuk menghindari ketiga masalah di atas.

1. Buat Ciri Khas/Identitas Customer
Pahami karakteristik customer kamu, dengan begitu kamu akan lebih mudah membagi konten apa yang menarik atau tidak untuk target pasar brand-mu.

2. Tentukan Pencapaian
Selanjutnya, dalam menentukan pencapaian kamu perlu merujuk pada data bukan sekedar asumsi saja. Coba sesekali lakukan sesi question and answer kepada customer kamu yang bertujuan untuk mengetahui alasan mereka memercayai brand-mu, dan apa kesulitan apa yang mereka alami hingga memiliki potensi berpindah ke lain produk.

3. Distribusikan Konten
Ketika kamu mem-posting sebuah konten, harapannya sudah pasti dilihat oleh audiens. Tapi ternyata ‘page views’ yang diharapkan sesuai ekspektasi berbeda dengan kenyataannya. Well, jangan lupa. Distribusi konten juga harus tepat sasaran. Kamu harus tahu, dimana para calon customer kamu biasa beraktivitas online. Perlu kamu ketahui, jangkauan konten organic sepanjang tahun 2016 menurun sebesar 52%. Karena itu sediakan budget untuk metode berbayar yang berbanding lurus dengan target distribusi konten kamu.

Membuat konten marketing bisa menjadi gampang-gampang susah ya, Guys. Yang pasti, keinginan untuk selalu berinovasi dalam setiap target marketing jangan pernah menjadi halangan untuk kamu terus memperbaiki kualitas dalam setiap konten yang kamu buat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Let us help you with your projects